Acara ini dihadiri oleh civitas akademika, mahasiswa, perwakilan organisasi kemahasiswaan, serta insan muda yang tertarik pada pengembangan sektor kelapa sawit yang ramah lingkungan dan berdaya saing tinggi.
Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan semangat inovasi, keberlanjutan, dan tanggung jawab sosial di kalangan generasi muda, khususnya mahasiswa, agar mampu berperan aktif dalam industri kelapa sawit yang menjadi salah satu sektor strategis nasional.
Ketua Umum FPSI, Boby, dalam sambutannya menegaskan pentingnya sinergi antara dunia pendidikan, pemuda, mahasiswa dan pelaku industri sawit dalam menciptakan ekosistem sawit yang berkelanjutan.
"Hari ini merupakan langkah awal yang penting bagi kita semua. Forum Pemuda Sawit Indonesia hadir bukan sekadar organisasi, tetapi sebagai wadah untuk membangun kesadaran dan semangat baru di kalangan generasi muda bahwa sektor sawit adalah masa depan yang harus dikelola secara cerdas, beretika, dan berkelanjutan," ujar Boby.
Lanjutnya, kita ingin menumbuhkan generasi muda yang tidak hanya menjadi pekerja di industri sawit, tetapi juga inovator dan pemimpin perubahan. Dunia sawit masa depan menuntut pemikiran yang kreatif, teknologi yang efisien, dan komitmen terhadap kelestarian lingkungan.
"Melalui FPSI, kami berupaya membangun ekosistem kolaborasi antara perguruan tinggi, dunia usaha, dan masyarakat agar sawit tidak lagi dipandang sempit sebagai komoditas ekonomi semata, tetapi juga sebagai sarana pemberdayaan dan kesejahteraan bangsa," timpal Boby.
Saya dan segenap pengurus mengajak seluruh mahasiswa Politeknik Aceh Selatan untuk bergabung, berkontribusi, dan menjadi bagian dari perubahan ini. Mari kita wujudkan semangat “Pemuda Sawit Inovatif, Indonesia Berkelanjutan.” tutupnya.
Sementara itu, Direktur Politeknik Aceh Selatan, Ir Nuzuli Fitriadi ST MT menyambut baik kehadiran FPSI di lingkungan kampus sebagai langkah strategis untuk memperkuat kolaborasi riset dan pengembangan SDM sawit.
"Kami berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan kesadaran mahasiswa untuk terlibat aktif dalam pengembangan sektor sawit yang berkelanjutan, baik dari sisi teknologi, riset, maupun kewirausahaan," kata Nuzuli.
Lanjutnya, Politeknik Aceh Selatan siap menjadi mitra strategis FPSI dalam memperkuat kolaborasi antara dunia pendidikan dan industri. Bersama, kita dorong generasi muda untuk menjadi agen perubahan yang mampu menghadirkan nilai tambah bagi ekonomi daerah dan nasional.
Saya menyambut baik dan memberikan apresiasi kepada FPSI atas inisiatifnya menghadirkan forum ini di kampus kami. Kehadiran FPSI merupakan momentum yang sangat penting, karena pendidikan vokasi dan industri sawit memiliki keterkaitan yang erat dalam menyiapkan SDM unggul, adaptif, dan berorientasi pada inovasi, pungkasnya.
Acara sosialisasi ini juga menjadi momentum bagi mahasiswa untuk memahami potensi besar industri sawit Indonesia serta perannya dalam mendukung ekonomi hijau dan pembangunan berkelanjutan.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, FPSI DPW Politeknik Aceh Selatan diharapkan dapat menjadi motor penggerak bagi lahirnya generasi muda sawit yang tangguh, kreatif, dan berintegritas. (*)